Erang - erang dalam Adat Bugis
Posted by Andi Ewha
Adapun ragam dan jumlah seserahan atau erang-erang itu tergantung dari permintaan keluarga mempelai wanita. Namun umumnya erang-erang itu terdiri dari;
Kain kebaya dan kain sarung. Kebaya saya ganti dengan mukena dan kain sarung (satu-satunya isi erang-erang yang saya tahu, karena dibelikan oleh mama)
- Pakaian dalam berupa bra dan CD
- Baju+Rok+celana
- Sepasang sepatu dan tas pesta
- satu set perlengkapan make-up
- Handuk besar dan handuk kecil
- Parfum
- Sabun dan alat-alat mandi
- Kain batik
- Sisir dan cermin
- Jilbab
- Al Qur’an dan sajadah
Makna dari erang-erang itu adalah sebagai hadiah yang dipersembahkan oleh pengantin pria untuk pengantin wanita.
Adapun tata cara penyerahannya, rombongan gadis pembawa erang-erang yang terdiri dari 12 orang gadis remaja berbaris rapi dikawal oleh keluarga pengantin pria menuju ke tempat pengantin wanita.
Adapun jumlah pembawa erang-erang menunjukkan derajat keturunan atau status sosial sang mempelai. Semakin banyak jumlahnya, menandakan semakin tinggi derajat sosial sang mempelai.
Saat tiba di gerbang halaman, Pengantin Pria disiram dengan Bente atau Benno (beras yang telah disangrai) oleh salah seorang sesepuh dari keluarga Pengantin Wanita. Dilanjutkan dengan dialog serah terima pengantin dan penyerahan erang-erang.
Setelah itu Pengantin Pria beserta rombongan memasuki kediaman Pengantin Wanita untuk dinikahkan. Petugas KUA Kemudian melakukan pemeriksaan berkas dan permohonan ijin Calon Pengantin Wanita kepada kedua orang tua untuk dinikahkan, yang dilanjutkan dengan prosesi Ijab dan Qobul.
Setelah acara akad nikah dilaksanakan, mempelai pria menuju ke kamar mempelai wanita, dan berlangsung prosesi acara ketuk pintu, yang dilanjutkan dengan mappasikarawa, penyerahan mahar atau mas kawin dari mempelai pria kepada mempelai wanita. Lalu kedua mempelai menuju ke depan pelaminan untuk melakukan prosesi Appla’popporo atau sungkeman kepada kedua orang tua dan sanak keluarga lainnya, dan terakhir kedua pengantin lalu naik dan duduk di pelaminan.
Tidak ada komentar: